Aku rindu duduk santai ngopi denganmu,
saat aku bisa mengoceh tentang apapun. Atau, saat terkadang jantungku berdebar
dan aku kebingungan mencari topik yang akan kita bicarakan lagi . Atau lagi,
saat kau mengantarkanku pulang dan kita harus memutari jalan lagi karena malam
masih terlalu indah untuk dilewatkan. Saat kau benar harus mengantarku pulang, itu
adalah saat yang paling aku benci. Cepat sekali jam berputar.
Aku rindu berlama-lama disampingmu.
Menemanimu mengantar pesanan pelanggan, itu belajar mencari uang dan mencoba
bersentuhan dengan hidup yang keras katamu. Aku rindu makan nasi bungkus
denganmu, belajar bertutur Jawa dan mengganti kata terimakasih dengan
maturnuwun ketika kau selesai membayar pesanan makan kita. Aku rindu saat-saat
kamu bilang, “Kunti, kamu beol ta? Lamaa..”
Aku rindu berdebat denganmu. Aku rindu
memancing emosimu, dengan mengatakan persmu itu hanya organisasi yang amdo
alias omong doank. Berdebat tentang itu adalah yang paling menguras otakku.
Tapi terkadang senyummu mengandung
kelicikan. Aku tak suka itu..
Lalu, apa kini aku tidak
konsisten?? Ah, persetan dengan semua itu..
surabaya, April 2012
😆
BalasHapus