Memulai mengurangi sampah plastik dengan memakai tumbler. (Dok. Pribadi) |
Hari ke-1
Pernahkah kamu menghitung, dalam sehari, berapa banyak
sampah plastik yang kamu buang? Bungkus belanja dari mini market; bungkus
membeli makan di warung; belanja sayur dan buah di pasar; gelas plastik tempat teh, kopi; bungkus
snack, kue; dan apapun, yang menggunakan plastik habis pakai.
Pernahkah sepintas kamu berpikir, kemana sampah plastik itu
kemudian dibuang? Apakah didaur ulang? Apakah berhenti di tempat pembuangan
akhir (TPA)? Apakah terbuang ke aliran sungai yang bermuara ke laut? Apakah
semakin sesak memenuhi ruang di belahan bumi ini?
Ada 7,3 miliar jumlah penduduk di bumi. 264 juta di antaranya
adalah warga Indonesia. Seandainya satu orang membuang satu saja sampah plastik
setiap hari, berapa ton plastik yang diproduksi manusia, hanya dalam sehari?
Faktanya, hanya 7 persen sampah di Indonesia yang dilakukan
mengomposan dan daur ulang. Dan 69 persen berhenti di penimbunan TPA. (data
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017). Sayangnya, terus bertambahnya
penduduk bumi tidak berbanding lurus terhadap bertambahnya perhatian mereka
terhadap lingkungan.
Lalu, jika manusia tetap abai, kira-kira butuh waktu berapa
tahun lagi untuk kita bisa tinggal nyaman di bumi?
Saya rasa, hal-hal kecil bisa kita mulai dari diri sendiri.
Misalnya, membawa botol atau tumbler minuman untuk mengganti konsumsi air
minuman dalam kemasan plastik; membawa tas saat berbelanja; dan hal-hal lain
yang bisa mengurangi produksi sampah plastik.
Pun ada banyak komunitas yang bisa diikuti. Memanfaatkan media
sosial untuk mengikuti akun-akun cinta lingkungan, salah satunya.
Saya ingin memulainya bersama teman-teman. Sampahmu
tanggungjawabmu! Yuk mulai peduli terhadap hal-hal kecil yang sebetulnya akan
berdampak besar terhadap kelangsungan hidup bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar