Jumat, 12 Januari 2018

Memasak (Kembali) sebagai Hikmah dari Ibu Sakit

Hai, my blog. Aahhhh lama sekali tidak bersua. Padatnya pekerjaan kantor membuat aktivitas menulis haha hihi semakin berkurang. Belum lagi kalau harus lembur atau liputan di kala akhir pekan. * ah alasan *

Lagi di rumah. Ibu sakit. Pergelangan tangannya terkilir, dan nggak bisa –juga karena nggak boleh- beraktivitas apapun untuk sementara waktu ini. Tapi, tak ada kejadian apapun di muka bumi ini yang nirhikmah, bukan? Termasuk, aku yang -mau nggak mau- harus masak setelah entah berapa lama tak melakukan aktivitas ini. * ya Tuhan perempuan macam apa ini L *

Eh, dua minggu lalu, juga karena di rumah, aku kembali memasak. Setelah sebelumnya, sekitar lima bulan yang lalu aku harus masak untuk Ami sebab aku membuatnya jatuh, jahit di kaki, dan dia yang nggak bisa melakukan aktivitas berat.

Well, hari ini, atas panduan ibu, aku masak sayur bening dan lauk dadar jagung. Aku akan membagi resep itu di sini. Bukan apa-apa. Aku pelupa, juga karena aku malas untuk mencacat di buku. Dan, agar supaya, blog ini bisa kukunjungi lagi nanti ketika aku sudah menikah dan harus masak sendiri. Uwuwuw. Mudah-mudahan bisa rutin nulis di blog tentang resep masakan, yaa. Hehehe.

  • Sayur bening

Membuat sayur bening itu menyesuaikan selera jenis sayur apa yang akan digunakan. Ibu bilang ini namanya sayur kunci, karena ketika memasak menggunakan rempah kunci. Setelah pergi belanja, sayur yang kemudian kupilih adalah bayam dan jagung manis.

Bahan: jagung manis, sayur bayam, tomat, rempah kunci, bawang merah, bawang putih, garam, gula putih, dan penyedap rasa.

Cara memasak: rebus air untuk kuah, masukkan bawang merah, putih, kunci yang sudah digeprek/diiris halus, tambahkan garam dan gula. Setelah mendidih, masukkan potongan jagung manis. rebus hingga kira-kira jagung matang. Lalu, masukkan sayur bayam. Tambahkan irisan tomat dan penyedap rasa. Incipi. Selesai.



  • Dadar jagung

Di rumah, di Blitar, ibu dan orang-orang biasa menyebut makanan ini dengan nama pergedel. Padahal kalau di Surabaya, perkedel itu macam-macam, tergantung bahan dasarnya. Kali ini, karena bahan dasarnya jagung, jadilah perkedel jagung atau biasa disebut dadar jagung.

Bahan: jagung manis, daun bawang, seledri, bawang putih, merica bubuk, telur ayam, tepung beras, garam, gula putih, penyedap.

Cara memasak: serut/iris tipis jagung manis, campur dengan bawang putih, merica bubuk, dan garam yang sudah dihaluskan. Campurkan irisan daun bawang dan seledri. Tambahkan telur ayam, tepung beras, dan air secukupnya. Campur semua bahan hingga menjadi adonan yang siap untuk digoreng. Selanjutnya, goreng adonan dengan porsi atau bentuk sesuai selera. Done. Siap disajikan.


Karena lama sekali nggak masak, sementara ini dulu ya resep yang dibagi. * gaya banget padahal belum bisa masak yang neko-neko *

Aku sebetulnya menyukai aktivitas memasak, berkebun, menata ruang dengan bunga dan tanaman. Namun apa daya, aktivitas pekerjaan di kota besar menyebabkan kesempatan untuk hal-hal menyenangkan itu masih sebatas angan-angan. Semoga bisa melakukan aktivitas-aktivitas itu suatu hari nanti, ya. Amiin.


P.S

Tulisan ini sebetulnya diketik seminggu yang lalu. Namun karena berbagai alasan baru sempat post sekarang :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar